Sistem pendidikan Indonesia parah ? berikut 3 alasannya!

pendidikan indonesia


Rasanya hampir semua orang setuju dengan pertanyaan di atas ya?
Dan semuanya bisa disimpulkan jadi 3 poin utama

1. Tidak menyenangkan. Karena anak diarahkan belajar semua hal tanpa memperhitungkan ketertarikan dan bakat. Yang bakat olahraga dipaksa belajar matematika, yang suka matematika dipaksa belajar olahraga dan banyak sekali contoh lainnya.

2. Jumlah Mata pelajaran yang dipaksakan. Semua harus dipelajari tanpa memikirkan apakah akan digunakan atau tidak. Saya gak paham apa yang dipikirkan para praktisi pendidikan jaman dulu ketika mendesain sistem pendidikan ini.

3. Metode menghafal teori hampir tanpa praktek. Padahal sebagian besar pelajaran itu bisa diingat kalau dipraktekkan. Relevansi apa yang dipelajari dengan dunia nyata juga sering dilupakan. Padahal buat apa belajar kalau nantinya tidak dipakai dalam dunia nyata juga?

Tentu banyak masalah lain yang merupakan efek samping dari hal-hal diatas, seperti gaji guru yang tidak memadai, fasilitas pendidikan yang serba terbatas, dan masih banyak lagi.

Banyak teman yang mengatakan kalau mereka merasa BELAJAR justru setelah selesai belajar di sekolah dasar, setidaknya kita mulai fokus belajar di saat kuliah, walaupun kuliah banyak yang parah juga sih hehehe, tetapi setidaknya mulai fokus kepada satu hal yang jadi tujuan akhir.

Group- group shareble telegram seperti ini adalah salah satu sarana untuk membuat belajar menjadi lebih menyenangkan.

Di telegram group, kita bisa belajar hanya pada topik yang perlu kita pelajari dan bisa mengabaikan hal yang tidak perlu kita pelajari. Sebenarnya kalau kita amati, group telegram itu mirip kok dengan kelas, dimana kita berkumpul berdasarkan satu "mata pelajaran", misalnya di group @DiskusiOnlineMarketing yang bicara mengenai Online Marketing dan bisnis.

Bisa diskusi dengan siapapun yang punya ketertarikan yang sama. Seperti kata pepatah,"Orang yang berpikiran sama, berkumpul di tempat yang sama"

Tidak ada yang dipaksakan. Kalau gak suka dengan topik tertentu atau suasana group tertentu. Ya tinggal "left" aja dan pilih lagi dari banyak group yang bertebaran di jagad online.

Alur belajar juga bisa bebas, freeflow, berdasarkan kesepakatan bersama dan ketertarikan bersama. Kadang kita meloncat-loncat, kadang kita balik ke basic. Karena kita belajar justru saat ada tantangan di depan mata.

Sekarang saya ingin bertanya kepada teman-teman. Bagaimana caranya apa yang sekarang kita pelajari di group telegram bisa diimplementasikan ke dalam pendidikan dasar kita yang masih dalam kondisi parah ini? (*)


EmoticonEmoticon